Awalnya Katyia hendak mengeluarkan janin bayi itu sebelum waktunya lantaran vonis doktor mengatakan ada kerosakan pada otak anaknya yang menyebabkan dia tidak akan boleh berjalan dan bercakap. Ketika lahir nanti bayi itu perlu mendapatkan rawatan sehari penuh.
Namun Katyia tidak sampai hati melihat wajah putranya tersenyum melihat dia. Selain itu, bayi diberi nama Lucian ini juga aktif menendang, melambai tangan, serta melakukan gerakan lain di dalam perut. Katyia bersemangat untuk melahirkan dia ke dunia.
Sesuai ramalan doktor umur Lucian tidak bertahan lama. Dia meninggal sembilan jam selepas dilahirkan. Meski pun demikian Katyia tidak menyesali keputusannya sebab dia sempat menggendong, menyentuh, dan menciumi buah hatinya. "Aku tahu dia cacat. Tapi ketika melihat senyumnya, aku tidak mahu mengakhiri hidupnya secepat itu," ujarnya.
Katyia ingin bayinya boleh merasakan udara dan bermain meski hanya sekejap. Dia dan suaminya mengaku lega walau telah menunggu anak selama empat tahun .
0 comments:
Post a Comment