Lauren saat menjadi sukarelawan.
MOHOLOHOLO - Seorang remaja Kanada diserang oleh seekor singa saat cuba mencium kucing besar tersebut. Namun demikian, dirinya bersyukur masih boleh selamat dari serangan itu.
Sedianya, Lauren Fagen, 18, membungkuk untuk mencium kucing besar tersebut di Pusat Rehabilitasi Satwa Moholoholo di Afrika Selatan. Di tempat itu, dirinya menjadi sukarelawan, ketika tiba-tiba ia diseret masuk ke dalam kandang haiwan. Demikian dilaporkan Metro, Minggu (14/7/2013).
Singa pun menyambar kakinya dan mulai menganiayanya, sebelum singa lainnya bergabung menyerangnya di tempat khusus haiwan yang tidak boleh lagi hidup di alam liar. Gadis Montreal itu, yang saat ini keadaannya telah pulih di rumah sakit Pretoria, mengatakan jika singa bernaa Duma yang berusia lima tahun itu 'sangat ramah' sebelum menerkamnya.
"Saya tidak menyadari dia boleh tetap saja mencakar. Saya seharusnya mati atau kehilangan kaki. Itu adalah sebuah keajaiban, saya masih selamat," ujarnya saat bercerita kepada ABC News.
Untungnya, sang teman, Natalie Bennett yang berusia 24 tahun itu, mendengar jeritan Fagen dan berhasil menyeretnya ke tempat aman. "Kedua lututnya terluka dan dia punya luka tusukan di betis dan sebuah cakaran besar dari pahanya," jelas rekannya yang juga relawan tersebut.
Kendati terluka, Fagen tidak mengalami kerosakan permanen dan mengatakan pengalaman tersebut tidak mempengaruhi cintanya untuk haiwan.
Sedianya, Lauren Fagen, 18, membungkuk untuk mencium kucing besar tersebut di Pusat Rehabilitasi Satwa Moholoholo di Afrika Selatan. Di tempat itu, dirinya menjadi sukarelawan, ketika tiba-tiba ia diseret masuk ke dalam kandang haiwan. Demikian dilaporkan Metro, Minggu (14/7/2013).
Singa pun menyambar kakinya dan mulai menganiayanya, sebelum singa lainnya bergabung menyerangnya di tempat khusus haiwan yang tidak boleh lagi hidup di alam liar. Gadis Montreal itu, yang saat ini keadaannya telah pulih di rumah sakit Pretoria, mengatakan jika singa bernaa Duma yang berusia lima tahun itu 'sangat ramah' sebelum menerkamnya.
"Saya tidak menyadari dia boleh tetap saja mencakar. Saya seharusnya mati atau kehilangan kaki. Itu adalah sebuah keajaiban, saya masih selamat," ujarnya saat bercerita kepada ABC News.
Untungnya, sang teman, Natalie Bennett yang berusia 24 tahun itu, mendengar jeritan Fagen dan berhasil menyeretnya ke tempat aman. "Kedua lututnya terluka dan dia punya luka tusukan di betis dan sebuah cakaran besar dari pahanya," jelas rekannya yang juga relawan tersebut.
Kendati terluka, Fagen tidak mengalami kerosakan permanen dan mengatakan pengalaman tersebut tidak mempengaruhi cintanya untuk haiwan.
0 comments:
Post a Comment